Rabu, 15 Oktober 2014

"Maka Nikmat ALLAH Mana Lagi Yang Engkau Dustakan


Bismillah..

Jika kita sedikit membuka mata lebih lebar lagi untuk melihat realita kehidupan di zaman sekarang, banyak orang sedih kehilangan dunia, tapi tidak sedih kehilangan agama dan akhirat. Banyak orang berpacu mati-matian sampai jatuh sakit untuk mengejar dunia, tapi ogah-ogahan dan tidak mau susah sedikitpun untuk mengejar akhirat.
Walaupun fakta kita berdoa 'robbana atina fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina adza bannar'. Tapi itu doa masih kosong dalam tatanan realita dan tatanan sehari-hari. Mereka gundah kalau terlambat hadir di stadion sepak bola ataupun di acara musik, tapi tidak pernah risih terlambat datang ke masjid ataupun majelis ilmu.



Kawan, banyak kebanyakan kita menghabiskan waktu dengan syahwat, mengisinya dengan ghibah dan namimah. Dosa kita menumpuk, tidak pernah ada langkah-langkah untuk taubat dan istighfar. Padahal menurut Ibnu Taimiyah dalam kitabnya 'manusia dalam sehari-harinya butuh antara bersyukur dan istighfar.' syukur karena nikmat Allah yang sangat melimpah. Sampai kalau seandainya tidak punya apa-apa tidur hanya beralaskan kardus bekas, masih banyak nikmat yang patut kita syukuri.
"jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan bisa menghitungnya." (Ibrahim :34)

Kita tahu beberapa tahun lalu michael jackson meninggal. Kita lihat, apa yang tidak dia miliki di dunia ini. Miliyaran dollar ada di sakunya, mendunia telah dirasakannya, dari semua kata orang 'tidak ada yang tidak ada pada dirinya'. Tapi bukan itu yang namanya kebahagiaan. Kebahagiaan bagi seorang muslim adalah 'mampu menghadapi masalah dengan lapang dada, tenang hati. Qana'ah dengan pemberian Allah yang penting halal. Dan selalu memiliki hubungan dekat dengan Allah.

Padahal Allah telah mengingatkannya.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9)

 menurut Ibnu Taimiyah kita juga membutuhkan istighfar. Karena dari sekian banyak nikmat yang telah Allah berikan, belum sempat kita syukuri semua, karena manusia adalah tempatnya salah.
Coba kita berkunjung ke rumah sakit, berapa harganya satu buah mata. Berapa dana yg dikeluarkan untuk operasi pendengaran. Sudahkah nikmat yg Allah berikan kita gunakan untuk dijalan Allah??

"Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai." (Qs.7 :179)

Jika kita melihat hewan..
Kambing dan sapi hanya di beri makan rerumputan, burung hanya makan ulat ataupun buah-buahan, dan hewan lainnya hanya di beri satu atau dua jenis makanan yang bisa dimakan olehnya. Tapi mereka bersyukur kepada Allah dengan cara mereka sendiri.

Bagaimana dengan manusia??
Sudahkah kita bersyukur atas segala macam nikmat yang di berikan Allah secara cuma-cuma??

"Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur." (Al-A'raf: 10)

Kawan..
Janganlah kita berjalan dimuka bumi ini dengan penuh kesombongan.
Mengapa kita banyak tertawa di kesehariannya, padahal kita belum tau akan masuk surga atau neraka. Mungkin lebih condong ke neraka.

"Sungguh aneh orang yang dijamin masuk surga tapi dia menangis. Lebih aneh lagi orang yang belum tau masuk surga/neraka tapi mereka banyak tertawa"

Semoga bermanfaat :)

-ekantoro fauji-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar