Sabtu, 25 Oktober 2014

Cermin Diri

Sebelum kita memberikan cermin kepada orang lain, sebaiknya kita lebih dulu bercermin pada diri sendiri. Pantaskah kita membenci orang lain sedangkan perilaku kita tak jauh lebih buruk. Pantaskah kita menghina orang lain sedangkan diri kitapun hina. Pantaskah kita membicarakan aib orang lain sedangkan diri kita sudah penuh dengan aib. Sungguh, Maha Suci Allah dengan segala asma-Nya.
Seringkali diantara kita membicarakan orang lain dengan komentar atau kritik yang tidak mengenakkan, tanpa disadari bahwa ternyata diri kita lebih buruk dari orang yang kita bicarakan itu.
Astaghfirullah… Bercerminlah kawan sebelum kita memberikan cermin kepada orang lain. “Mulutmu adalah harimaumu”, apa yang kita bicarakan bisa menjadi boomerang bagi diri kita, baik buruk yang keluar dari lisan kita merupakan cerminan hati kita.
Rasulullah bersabda: “Orang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Allah berfirman: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Israa’ [17]: 36) “Tidak suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)
Alangkah baiknya untuk kita, tidak sibuk mengurusi keburukan orang lain, lucunya ternyata keburukan kita juga diurus oleh orang lain.
Artinya, kita tak sadar bahwa selama kita membicarakan keburukan orang lain, dibalik itu kita pun juga dibicarakan oleh orang lain. Uruslah keburukan diri kita sendiri, perbaikilah selagi Allah masih memberikan waktu dan kesempatan.
Jadi, kemanapun pergi jangan lupa selalu membawa cermin untuk diri kita :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar