Al-Qur'an Dusturna. Ar-Rasul Qudwatuna
Senin, 22 Desember 2014
AQIDAH RAJ’AH DAN FILM HORROR
Sabtu, 20 Desember 2014
Malam Minggu Jalan Sama Siapa??
Malam Minggu ini Mau jalan sama PACAR atau
sama BABI?", lalu yang ditanya malah balik
nanya " lho... apa maksudnya? ",
berikut:
Hadis Rasulullah SAW:
"Berkumpul-kumpul dengan Hewan BABI
(khinzir) lebih baik daripada bersentuhan (secara sengaja) dengan wanita yang bukan Muhrim. (HR. Ibnu Majah).
Minggu, 30 November 2014
Memastikan Rasa
Jumat, 31 Oktober 2014
Jawaban Cerdas Syeikh Asal Suriah
Sabtu, 25 Oktober 2014
Cermin Diri
Artinya, kita tak sadar bahwa selama kita membicarakan keburukan orang lain, dibalik itu kita pun juga dibicarakan oleh orang lain. Uruslah keburukan diri kita sendiri, perbaikilah selagi Allah masih memberikan waktu dan kesempatan.
Masuk Surga atau Neraka Melalui Persahabatan
SEORANG sahabat bisa lebih baik dan lebih
dekat dari pada saudara atau keluarga,
sahabat juga bisa menjadi seorang yang lebih
jahat dari pada penjahat sekalipun. Itu semua
tergantung bagaimana cara kita berteman, dan
teman seperti apa yang kita pilih.
Islam selalu menuntun kita kepada hal yang
baik. Dalam hal persahabatan juga, pertama
dalam hal niat kita diperintahkan untuk
meniatkan dalam persahabatan hanya untuk
menggapai ridho Allah, bukan untuk
kepentingan pribadi atau golongan. Dan
sebagai contoh adalah persahabatan antara
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para
sahabat-sahabatnya.
Coba renungkan ayat berikut:
ﺎَّﻟِﺇ ٌّﻭُﺪَﻋ ٍﺾْﻌَﺒِﻟ ْﻢُﻬُﻀْﻌَﺑ ٍﺬِﺌَﻣْﻮَﻳ ُﺀﺎَّﻠِﺧَﺄْﻟﺍ َﻦﻴِﻘَّﺘُﻤْﻟﺍ
Artinya : “Teman-teman akrab pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang
bertakwa,” (QS. Az-Zukhruf: 67).
Ali bin Abi Thalib menafsirkan ayat diatas: Dua
sahabat yang didasari oleh iman dan dua
sahabat yang didasari kekufuran.
Setelah salah seorang dari sahabat yang
beriman meninggal, dia diberitakan akan
tempatnya di surga. Maka, diapun ingat
terhadap sahabatnya yang masih hidup, dan
berdoa, “Ya Allah, bahwa si fulan itu adalah
sahabat hamba. Dia selalu mengingatkan
hamba untuk taat kepadaMu dan taat kepada
RosulMu. Dan memerintahkan hamba untuk
selalu berbuat baik dan menjauhi yang
mungkar. Dan juga mengingatkan hamba akan
kematian. Ya Allah, janganlah Engkau sesatkan
dia dan perlihatkanlah kepadanya balasan
(surga) sebagaimana Engkau perlihatkan
kepada hamba. Dan ridhoilah dia sebagaimana
Engkau meridhoi hamba.” Maka dikatakan
kepadanya, “pergilah (ke surga) dan jika kamu
mengetahui apa balasan untuknya niscaya
kamu akan banyak tertawa dan sedikit
menangis.”
Dan tatkala yang satunya meninggal, ruh
mereka berdua dikumpulkan dan mereka
berdua diperintahkan untuk memuji satu sama
lain. Maka mereka saling mengatakan, “sebaik-
baiknya saudara, dan sebaik-baiknya teman.”
Salah satu sahabat yang kafir meninggal, dan
diberi kabar tentang tempatnya di neraka.
Maka diapun ingat terhadap sahabatnya. Maka
dia berdoa, “Ya Allah, si fulan adalah
sahabatku, dia selalu memerintahkanku untuk
bermaksiat kepadaMu dan RosulMu. Dan
memerintahkanku untuk mengerjakan hal-hal
yang buruk dan menjauhi hal-hal yang baik.
Dan mengatakan kepadaku bahwa aku tidak
akan bertemu denganMu. Ya Allah, janganlah
Engkau beri hidayah kepadanya sampai Engkau
melihatkan balasan atasnya seperti balasan
atasku. Dan bencilah dia sebagaimana engkau
membenciku.”
Ketika sahabat yang satunya meninggal,
dikumpulkanlah ruh mereka berdua dan
diperintahkan untuk saling mencela, maka
mereka saling mengatakan, “seburuk-buruknya
saudara, dan seburuk-buruknya teman.” Ibnu
Abbas berkata, “Setiap sahabat akan menjadi
musuh kelak di akhirat kecuali yang menjadikan
ketakwaan sebagai dasar dalam
persahabatan.”
Sudahkan sobat memiliki sahabat yang selalu
mengingatkan akan ketaatan kepada Allah dan
RosulNya ? Yang paling penting adalah,
sudahkah sobat menjadi seorang sahabat yang
selalu mengingatkan sahabat lain dalam
kebaikan?
Untuk itu mari kita menjalin persahabatan satu
sama lain dan saling mengingatkan hal yang
baik.
Maaf Dirumah Kami Tidak Ada 'Mahabarata'
untuk menyetiakan diri di depan layar televisi
sambil bersimpuh khusyu’ menonton
Mahabarata, Khrisna, Mahadewa, dan
sejenisnya yang merupakan parade kisah
sesembahan-sesembahan orang musyrik. Ini
adalah virus akidah yang tak layak berakar di
beranda rumah seorang muslim yang meyakini
hanya Allah sebagai satu-satunya sesembahan
yang berhak disembah dengan benar.
rentetan kisah yang mereka dewakan bukanlah
nutrisi, madu atau susu yang harus disuplai di
hadapan anak-anak termasuk di hadapan
orang tua sendiri. Suapan-suapan kisah yang
ada justru akan menjadi virus yang akan
menghantam jantung akidah seorang muslim.
muslim menjadi hamba bagi kisah fiktif
Mahabarata. Mereka menyediakan dan
mengkhususkan waktu untuk mendengar,
menonton dan menikmati kisah dusta lagi
kufur.
mushaf al-Quran yang ada di rak. Tak ada
malu terhadap al-Qur’an yang tersimpan dalam
dada. Tak ada risih terhadap maksiat yang
diperagakan oleh artis India itu. Begitu asyik
dan begitu menikmati.
Kesetiaan mereka untuk duduk di majelis
tontonan ini menandakan adanya ketertarikan
terhadap kisah yang ada. Dewa dan anak dewa
yang ditokohkan oleh lelaki dan wanita yang
mempertontonkan aurat telah mampu menarik
hati sebagian kaum muslimin.
asyik mencerna potongan-potongan kisah
orang musyrik?
mestinya dimuliakan? Kenapa justru
membiarkan kisah Mahabarata menjadi suapan
dan tuntutan?
dengan meninggalkan sesembahan lain
termasuk kisah picisannya. Ketika Islam
mengharamkan parade ritual kesyirikan yang
dilakoni millah lain maka Islam mengharamkan
pula kaum muslimin untuk larut dalam kisah-
kisah mereka.
ﻓﺎﺟﺘﻨﺒﻮﺍ ﺍﻟﺮﺟﺲ ﻣﻦ ﺍﻷﻭﺛﺎﻥ ﻭﺍﺟﺘﻨﺒﻮﺍ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﺰﻭﺭ
“. . .Maka jauhilah penyembahan berhala yang
najis itu dan jauhilah pula qaula az-zur.” (QS
al-Hajj: 30)
az-zur” adalah semua ungkapan-ungkapan
yang diharamkan termasuk pula ungkapan
dusta. Para ulama juga menjadikan tontonan
terhadap “qaul az-Zur” adalah hal yang haram.
Lihatlah Allah menggandengkan larangan
terhadap “qaul az-zur” dengan larangan
menjauhi sesembahan dan berhala. Anehnya,
justru sebagian kaum muslimin menjadikan
kisah Mahabarata dan sejenisnya yang lebih
dari “qaul az-zur” sebagai hiasan mata dan
telinga di depan layar kaca.
dipenuhi dengan binar dan kemilau ilmu dan
amal.
menyelematkan penghuninya dari terpaan
ganasnya gelombang fitnah sehingga kelak
berlabuh syahdu di taman Surga dengan
kehendak Allah Rabb alam semesta.
dalamnya terbaca ayat-ayat Allah agar
terpahami dengan baik titah-titah Rabb hingga
menjadi pedoman untuk mengukuhkan iman di
musim kemarau yang menggersangkan mata
air takwa.
ayat-ayatnya terlantukan oleh para
penghuninya agar qalbu tersirami dengan
Kalam Rabbina bak musim hujan yang
menyirami pohon-pohon hingga ia menyemikan
bunga-bunga iman.
didalamnya dibacakan hadits-hadits yang
merupakan konsep hidup sang nabi shllallahu
‘alaihi wasallam hingga para penghuninya
memahami dengan baik bahwa sang nabi
adalah teladan dalam segala lini kehidupan ini.
pernah diperagakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasalllam. Tak ada sosok lain yang
lebih mengagumkan dan layak dikagumi selian
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalllam. Tak
ada kisah lebih heroik yang pernah terkisahkan
di muka bumi sepanjang masa dibandingkan
kisah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalllam.