Pada dasarnya kita hanyalah beban untuk
orang tua kita.
Ketika diceritakan bgaimana rasanya ibu
mengandung selama 9 bulan. kita hanya termenung sejenak dan lupa begitu saja
karna itu semua sudah berlalu.
Ya.. Kita hanya bisa merasakannya sebatas
itu karna kita tidak merasakannya secara langsung.
Ketika kita lahir...
Ayah yang sebelumnya bisa sholat berjamaah
di masjid, ibu yang bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya tiap hari. Namun
semenjak kedatangan kita, ayah merelakan pahala 27% nya demi anak yg belum tau
jika sudah besar jadi seperti apa. Ibu yg rela me rapel segala pekerjaan
rumahnya, bahkan hingga ayah yg mengerjakan semua itu. Mereka yang sebelumnya bisa tidur pulas,
kini harus bangun tiba-tiba hanya untuk menuruti kemauan kita.
Seiring berjalannya waktu..
Kita pun semakin dewasa yg seharusnya bisa
berfikir lebih baik dan bisa meringankan beban mereka.
Tapi justru menambah beban mereka dengan
kebutuhan dan keinginan nafsu kita yg "pokoknya saya mau itu". Tanpa
peduli oramg tua sanggup atau tidak.
Apakah kita harus ikut ayah ke kantor/pabrik
dan melihat keringatnya mengucur, rela panas-panasan hanya untuk menuruti nafsu
kita yang kita juga tidak tahu apakah setelah terpenuhi keinginan kita, itu
semua bisa bermanfaat??....
Dan kini pun kita sudah besar..
Apakah kita sudah bisa menjadi seperti yg mereka harapkan?
Apakah sudah sepadan dengan pengorbanan
mereka yg bertahun-tahun tanpa mengenal siang dan malam?...
Apa justru menjadi beban baru untuk mereka?..
Apa kita rela, dengan kehadiran kita malah
membuat mereka menghabiskan waktunya untuk menuruti semua keinginan kita???...
Jangan sekali-kali kamu berkata "sudah
seharusnya orang tua membiayai anaknya sampai mapan"
apakah kamu tau, IBU menyembunyikan air
matanya dibalik senyumnya..
Apa kamu tau, AYAH menyembunyikan
keringatnya dibalik keperkasaannya..
Apa mereka pernah mengeluh atas kehadiran
kita?
Apa malah kita yg ngeluh mengapa yg
menghadirkan kita itu mereka? Naudzubillah..
Mari kita renungkan sejenak tentang
pengorbanan mereka yang tiada henti menasehati dan mengajari kita..
Jangan sampai kita sadar akan pengorbanan
mereka setelah mereka tiada..
Buatlah senyuman bahagia diwajah mereka
Jangan kau buat senyuman terindah yang
muncul setelah hati tak kuat menahan sakit..
-Ekantoro Fauji-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar