Senin, 20 Oktober 2014

Pengaruh Kekuasaan Allah


Soal   : Karena apa kita yakin adanya Allah SWT?

Jawab: Kita yakin dan mantap bahwa Allah SWT. itu ada karena pengaruh-pengaruh kekuasaan-Nya dan bukti bukti kebijaksanaanNya yang kita saksikan -sekalipun kita tidak meiihat-Nya dengan mata kepala dan tidak mendapati hakikat-Nya dengan pikiran atau angan-angan kita- sebab di dalam benda buatan (makhluk) tersebut terdapat dilalah atau petunjuk terhadap pem­buatnya dan dalam keteraturannya terdapat tanda Sang Pembuat yang bijak. Demikian juga dengan seorang yang melihat sebuah bangunan yang men­julang tinggi, tentu ia mengerti bangunan itu pasti ada yang membuatnya. Barangsiapa yang melihat sebuah tenda yang berdiri di tanah lapang, maka ia mengerti bahwa kemah tersebut pasti ada yang men­dirikan, sebagaimana juga orang yang melihat makhluk-makhluk di bumi dan langit akan mantap dan yakin bahwa semuanya ada yang membuatnya yang kemampuan dan sifat-sifat-Nya sangat sempurna.

Allah SWT. berfirman:

أفلا ينظرون إلى الإبل كيف خلقت، وإلى السما ء كيف رفعت، وإلى الجبال كيف نصبت، وإلى الأرض كيف سطحت

   “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan. Dan langit, bagaimana ia (ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS. 88, al-Ghasyiyah: 17-20)

وا ية لهم الليل نسلخ منه النهار فإذا هم مظلمون, والشمش تجرى لمستقرلها ذلك تقد ير العزيز العليم

“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kege­lapan. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. 36, Yasin: 37-38)

Ciptaan-ciptaan Allah SWT. dan makhluk-makhluk-Nya di bumi dan langit semuanya menjadi saksi atas ketuhanan-Nya dan menegaskan ke-Esaan-Nya, Semoga Allah memberi kebaikan kepada orang berkata: Sungguh mengherankan, bagaimana Tuhan didurhakai, . atau bagaimana orang yang ingkar mengingkariNya. Dalam segala sesuatu ada tanda yang menunjukkan bahwa Tuhan itu hanya satu.

Dan Allah mempunyai pengaruh nyata dalam setiap gerak dan diam.

Sebagian ulama pernah ditanya tentang dalil keberadaan Allah SWT, lalu ia menjawab; kotoran unta menunjukkan adanya unta, kotoran keledai menunjukkan adanya keledai, bekas telapak kaki di jalan menunjukkan adanya orang lewat di situ, dan langit yang memiliki bujur (zodiac), bumi yang memiliki banyak lindasan dan celah, dan laut yang memiliki banyak gelombang, semuanya menunjuk­kan Sang Pencipta Yang Maha Teliti.

Imam Abu Hanifah dalam sebuah dialog dengan orang-orang Atheisme mengatakan: “Apakah masuk akal, sebuah kapal yang meluncur di permukaan laut yang dalam, diterpa gelombang dahsyat dan angin kencang, sedangkan kapal tetap berjalan lurus tanpa nakhoda?” Orang-orang Atheis itu menjawab: ‘Tidak, tidak dapat diterima akal.” Imam Abu Hanifah berkata: “Apabila hal itu tidak dapat diterima akal, maka bagaimana mungkin alam raya yang membentang atas dan bawah beserta kondisi yang beraneka ragam ini tanpa ada yang membuat?”

Perlu diingat, bahwa orang yang merenungkan bumi, langit dan keajaiban-keajaiban makhluk-makhluk di antara keduanya dan tidak memper­cayai, bahwa semuanya tidak mempunyai Tuhan dan pencipta, maka orang itu tidak sehat akal pikirannya dan gelap hatinya, ia mengalami desersi dan ia diselimuti kerusakan. Orang tersebut termasuk yang difirmankan oleh Allah SWT. dalam ayat Al Qur’an:

ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن والإنس لهم قلوب لايفقهون بها ولهم اعين لا يبصرون بها ولهم  أذن لايسمعون بها أولئك كالأنعام

بل هم أضل أولئك هم الغافلون

“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka itulah orang-orang yang lalai.” (QS. 7, al-A’raf: 179)

Binatang-binatang ternak dan hewan-hewan lainnya, bahkan tumbuh-tumbuhan dan batu-batuan saja mengakui penciptanya sebagai Tuhan Yang Maha Esa, andaikata dapat berbicara, pasti mengungkapkan pengakuannya itu.

Allah SWT. berfirman:

تسبح له السماوات السبع والأرض وما فيهن  وإن من شيءٍ الا يسبح بحمده   ولكن لا تفقهون تسبيحهم   إنه  كان حليما غفورًا

“Langit yang tujuh bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah, dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” (QS- 17, Al Isra’ :  44)

اولم يروا إلى ماخلق الله من شيئ ٍ يتفيؤ ظلا له عن اليمين والشمائل سجّد الله وهم داخرون ، ولله يسجد ما فى السموات وما في الأرض من دابة والملائكة  وهم لا يشكرون  يخافون ربهم من فوقهم ويفعلون  ما يؤمرون

“Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah yang bayangannya berbolak-balik ke kanan dan ke kiri dalam keadaan sujud kepada Allah, sedang mereka berendah diri? Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak mmyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang di­perintahkan (kepada mereka)”  (QS. 16, an-Nahl: 46-50)

@habibjindan
@ahmadnsj

Tidak ada komentar:

Posting Komentar